Laporan Serat Uji pembakaran Dan Berat Jenis
LAPORAN
PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL
UJI PEMBAKARAN DAN BERAT JENIS
Nama :
Syifa Rifianti
NRP :
13040017
Group :
1G4
DOSEN : Luciana
S.Teks.,M.Pd
Euis Rachmawati
PARTNER : Melati P.S
Exaudi
Adhelia Melina
Atika Jamiatun Ridho
Sharah
Himma
Sriyanti
Shinta Hernawati
Cici Cahyati
Rosdiana
Nur Alfianti
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2014
I.
Maksud dan Tujuan
1. Untuk memenuhi mata
kuliah Praktikum Serat
2. Mengidentifikasi serat
melalui cara pembakaran.
3.
Agar praktikan dapat mengetahui berat jenis dari bermacm-macam serat
dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya
II. Teori Dasar
2.1. UJI
PEMBAKARAN
Uji pembakaran ini adalah cara yang
paling tua untuk mengidentifikasi serat. Cara ini hanya dapat digunakaan untuk
memperkirakan golongan serat secara umum dan tidk dapat dipertnggungjaabkan
untuk campuran serat. Alat yang digunakan untuk percobaan ini hanyalah sumber
nyala api. Korek api merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek api sendiri
saat terbakar mengeluarkan bau yang keras, yang akan mengganggu bahan yang
diperiksa. Nyala api yang paling baik adalah nyala pi dari pembakar bunsen yang
mempergunakan bahan bkar gs. Atau dapat pul nyala api dengan bahan bakar
alkohol.
Serat yang akan diperiksa dibuat
kira-kira sebesar benang Ne1 10 dengan panjang 4-5 cm dan diberi
puntiran. Puntiran diberikan agak kuat, supaya terbakarnya agak lambat,sehingga
untuk bermacam-macam serat memerlukan aktu yang hampir sama. Contoh serat
didekatkn pada api dari samping dengan perlahan-lahan. Waktu serat dekat nyala
api dimatikan. Apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar mendadak.
Pada saat menyala, supaya
diperhatikan dimana terjadinya nyala api, dan pada saat serat terbakar oleh
nyala segera dipindahkan dri nyala api. Bila nyala api dari serat segera padm
(setelah lepas dari nyala api0 maka segera dicatat bau dari gas yang dikelurkan
oleh serat yang terbakar itu. Tetapi klau serat tetap menyala, maka nyala
dimatikan dengn jalan meniup dan dicatat bu yng dikeluarkan oleh serat yng
terbakar itu setelah nyala api padam perlu dictat apakah sert mengelurkan sap
tu tidk. Khirnya perlu dicatat pula bentuk, warna, dan kekerasan dari abu sisa
pembakaran.
Apabila serat terbakar cepat,
meninggalkan abu terbentuk serat dan berbau seperti kertas terbkar, mak keadaan
ini menunjukkn erat selulosa. Apabila sert tidak terbakar sama sekali, maka
keadaan ini menunjukkan serat gelas atau asbs. Serat gelas dapat dilihat dari
lelhn filamennya yang berbentuk zat pdat ksar, dn filamennya endiri sangat
getas. Adanya zat penyempurnaan pad serat gelas ditunjukkan oleh bau cat
terbakar dan aap sedikit. Apabil serat terbakar tanpa ada abu, berbau rambut
terbakar, meninggalkan bulatan kecil hitam diujungnya, maka keadaan ini
menunjukkan serat protein. Apabila bau yang ditimbulkan ama seperti diatas
tetapi tidak meninggalkan abu, mka hal ini menunjukkan serat sutera yang
diberati.
Apabila serat meleleh dn membentuk
bulatan kecil ujungnya, tanpa berbau rmbut terbkr, maka keadaan ini menunjukkan
sert aetat rayon, nylon, dynel, orlon, atau dacron. Sedangkan adanya bulatan
kecil yang keras menunjukkan nylon. Bau seperti amidaa dan adanya bulatan kecil
yang keras menunjukkan nylon. Bau segak dengan bulatan kecil tk teratur
menunjukkan Orlon, dynel atau vinyon. Bau yang keras dan adany bulatn kecil tak
teratur menunjukkan dacron atau Saran.
2.2. UJI BERAT JENIS
Berat jenis adalah salah satu sifat
fisika yang penting untuk identifikai serat. Berat jenis serat dapt ditentukn
dengn bantuan suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya, diman serat tidak
tenggelam dan juga tidk terapung. Untk itu diperlukan dua zat cair yng
tercampur sempurna didalam berbagai perbandingan dan menghsilkn campuran zat
cair dengan berat jenis antra 1,0 saampai 1,6.
Beberapa zat cair yang dapat
digunakan antara lain,yaitu campuran antara :
1. Karbon
tetra klorida ( berat jenis 1,60 ) dengan xilena (berat jenis 0,87)
2. Karbon
tetra klorida ( berat jenis 1,60 ) dengan n-heptana
( berat jenis 1,10 )
3. Perklor
etilena ( berat jenis 1,63 ) dengan xilena ( berat jenis 0,87 )
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat dan
Bahan Uji Pembakaran
Alat-alat
- Pembakar
bunsen
- Pinset
Bahan
Bermacam-macam
serat:
- Kapas
- Rayon
Viskosa
- Rami
- Sutera
- Wool
- poliester
- Poliakrilat
- Poliamida
/ Nylon
- Poliester
: Kapas
- Poliester
: Wool
- Poliester
: Rayon
3.2 Alat dan bahan Uji Berat jenis
Alat-alat
§ Tabung reaksi 5ml
§ Rak tabung reksi
§ Pengait tembag
Bahan
1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. poliester
7. Poliakrilat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : Kapas
10. Poliester : Wool
11. Poliester : Rayon
Zat
kimia
Larutan
campuran CCI4 dan Xylol dengan BJ dari 0,8 – 1,6
IV. Cara Kerja
4.1Untuk Percobaan Pembakaran:
1.
Mempuntir
beberapa helai serat yang akan diperiksa kira-kira sebesar batang korek api
dengan panjang 4-5 cm.
2.
Mendekatkan
contoh serat pada nyala api dari samping dengn perlahan-lahan, waktu serat
dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar mendadak
3.
Memperhatikan
dimana terjadinya nyala api pada saat serat menyala, bila api segera padam
begitu dijauhkan dari api maka segera diamati bau dari gas serat yang terbakar
tersebut
4.
Mematikan
api jika api terus menyala, dengan cara ditiup kemudian diamati bau yang
dikeluarkan serat tersebut.
5.
Setelah
nyala api padam, memperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak.
Kemudian melihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.
42.Untuk Percobaan Berat Jenis.
1.
Membersihkan
tabung reaksi kemudian mengeringknnya
2.
Mengisi
masing-masing tabung reaksi yang telah bersih dengan larutan campuran xylol dan
cci4 yang telah diketahui berat jenisnya
3.
Mengambil
serat yang akan diuju berat jenisnya 2-3 lembar kemudian dibentuk bulatan kecil
4.
Memasukkan
bulatan serat satu persatu kedalam tabung reaksi yang berisi larutan yang telah
diketahui berat jenisnya berurutan dari berat jenis terbesar ke larutan dengan
berat jenis yang makin kecil
5.
kemudian
mengamati apakah serat mengapung, melayang atau tenggelam
6.
serat
yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari larutan pertama yang mempunyai bj
1,600 akan terapung
7.
Serat
yang mempunyi bj lebih besar dari bj larutan kan tenggelam
8.
serat
yang memnpunyai bj sama dengan bj larutannya akan melayang di tengah-tengah
9.
berat
jenis serat ditentukan dengan mengamati pada larutan dengn posisi serat
melayang, hal ini menunjukkan bj serat tersebut.
V. Data Percobaan
Data
percobaan terlampir sebanyak dua lembar dibelakang laporan ini.
Tidak ada komentar: