PESAWAT ATWOOD | Laporan prak. A-8
PESAWAT ATWOOD
I. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mempelajari gerak dan kebenaran hukum – hukum
mengenai gerak – gerak translasi dan rotasi.
2. Melakukan percobaan atwood untuk memperlihatkan berlakunya
hukum Newton dan menghitung momen inersia katrol.
II. ALAT – ALAT
- Pesawat atwood yang terdiri dari :
a. Tiang berskala R dengan ujungnya terdapat
katrol P.
b. Tali pengganting.
c. Dua beban M1 dan M2
berbentuk silinder dengan massa sama dan diikatkan pada ujung – ujung tali
penggantung.
d. Dua beban tambahan dengan massa
sama m1 dan m2.
e. Genggaman G dengan pegas S, penahan beban B,
penahan beban tambahan A yang berlubang.
- Stopwatch.
- Neraca teknis.
- Jangka sorong.
III. TEORI
DASAR.
1. Hukum
–hukum Newton tentang gerak
Pada mulanya orang
berpendapat bahwa sifat alamiah benda adalah diam, dan baru bergerak apabila
diberi gaya dari luar, baik berupa tarikan atau dorongan secara terus menerus.
Namun setelah Galileo melakukan percobaan, pendapat ini baru berubah dan
terkenallah prinsif yang dikenal dengan Hukum Newton Pertama.
Hukum newton ini menunjukan
bahwa benda mempunyai sifat inersia, namun tidak terdefinisi secara
kwantitatif. Berdasarkan eksperimen dan dorongan intuitif dan Hukum Newton
pertama, telah dirumuskan Hukum II Newton, yang mendefinisikan massa secara
kuantitatif, serta memperlihatkan hubungan benda gaya secara kwantitatif pula.
Dengan salah satu kesimpulan bahwa jika gayanya tetap pula, karena dapat
diturunkan dari persamaan gerak lainnya.
Jika direlihatkan, ternyata
gaya merupakan interaksi antara dua buah benda dan mempunyai sifat – sifat
tertentu. Sifat ini pertama kali dikemukakan oleh Newton dalam Hukum Newton III
sebagai gaya aksi reaksi.
2. Gerak
Rotasi
Jika
sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak ini
berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linier.
3. Persamaan
gerak untuk katrol
Jika
suatu katrol hanya dapat berputar pada porosnya, yang diam, maka geraknya dapat
dianalisa sebagai berikut :
ΣF = 0
-T - M.g - T2
+ N = 0 .......................( 1 )
Στ = I.α
-T1 . R + T2 . R = Iα .......................( 2 )
α = a / R .......................( 3 )
a menurut percepatan tangensial tepi
katrol, percepatan ini sama dengan percepatan tali penggantung yang dililitkan
pada katrol tanpa slip.
Jika suatu benda digantungkan pada
tali seperti pada gambar ini, maka percepatan benda adalah :
a = ( m + M1 ) - M2 g ........................( 4 )
m + M1
+ M2 + I/R2
4. Prinsip Percobaan
Dengan
menggantungkan beban pada katrol beban katrol (melalui tali) kita dapat
menyelidiki kebenaran hukum – hukum Newton.
Jika massa beban
tidak sama, maka sistem tidak bergerak lurus dipercepat beraturan. Dengan
mengukur jarak yang ditempuh dan mengukur waktu yang diperlukan kita dapat
menentukan percepatan benda dari percobaan. Untuk lebih teliti dilakukan
beberapa jarak, sehingga percepatan dapat dihitung dari grafik kuadrat waktu
yang diperlukan.
Jika a telah
diketahui, maka dengan menggunakan rumus (4) dapat dihitung momen inersia katrol.
Sekarang apabila
massa beban sama, maka sistem akan bergerak lurus beraturan atau diam. Jika
sistem bergerak lurus beraturan, dapat dihitung kecepatannya dengan mengukur
jarak yang ditempuhnya dengan mengukur waktu yang ditempuhnya. Kecepatan ini
pun dapat ditentukan secara teliti melalui grafik jarak terhadap waktu.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN.
1.
Timbanglah beban M1, M2, m1,
dan m2 serta katrol dengan
neraca teknis dan mengukur diameter katrol.
2.
Pasanglah genggaman G, penahan beban B
dan penahan beban tambahan A. gantungkan M1 dan M2 pada
ujung-ujung tali, dan pasanglah pada katrol. M1 pasang pada
genggaman, selidiki apakah tiang sejajar dengan tali.
3.
Setelah sejajar tekanlah S dan tulis apa yang terjadi dan
beri penjelasannya.
4.
Setelah pesawat atwood bekerja dengan baik, pasanglah M1pada
genggaman g dan tambahkan m1 pada M2. catatlah kedudukan
C, kedudukan penahan A dan kedudukan penahan B pada tiang berskala.
5.
Lepaskanlah M1 dari G dengan menekan S. catatlah tAB
yaitu waktu yang diperlukan M2 setelah m1 tersangkut pada
A, untuk menempuh jarak xAB.
6.
Gantilah m1 dengan M2, lakukan lagi
percobaan seperti pada No. 4.
7.
Ubah jarak xAB dengan cara mengubah kedudukan B,
sedangkan kedudukan C dan A tetap, kemudian lakukan lagi tugas No. 4 dan No.5.
8.
Aturlah kedudukan A, B dan C. sebaliknya CA cukup jauh,
sedangkan AB dekat. Catatlah kedudukan C dan A. pasang M1 pada G dan
tambahkan m1 dan M2.
9.
Lepaskan m1 dari G, catatlah tCA.
10. Gantilah m1 dengan
m2 lalu lakukan lagi percobaan seperti pada No. 2.
11. Ubahlah jarak Xca,
dengan mengubah kedudukan G. catat kedudukan C lakukan lagi No. 2 dan No. 3.
Tidak ada komentar: